PT EasygO Indonesia (EasyGO GPS) menjadi salah satu pembicara dalam Focus Group Discussion dengan topik “Kendala dan Permasalahan Implementasi Logistik Halal” di Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisakti, Jakarta (30/10). Acara diprakarsai Asosiasi Halal Logistik Indonesia (AHLI) berkerjasama dengan ITL Trisakti.

“Di FGD ini kami memaparkan tentang transformasi TMS EasyGO dalam menonitoring distribusi logistik halal. Baik itu dari fleet management system atau distribusi barangnya. Kita sampaikan juga bahwa kami telah melayani Lookman Djaja Logistics yang kini sudah tersertifikasi halal,”ucap Oskar Denny, Public Relations PT. EasyGO Indonesia.

Meski demikian, menurutnya, dalam aplikasinya ke depan masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, terutama untuk monitoring di kargo udara maupun laut. “Sejujurnya ini baru sebatas sosialisasi dan konsep sementara, kami akan terus kembangnkan sembari berdiskusi dengan AHLI. Harapannya nanti EasyGO menjadi platform rujukan atau standar dalam monitoring halal,”imbuhnya".

Sebelumnya, pada 28 Oktober 2024 lalu, PT. EasyGO Indonesia (EasyGO GPS) telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Halal Logistik Halal (AHLI) di Jakarta dalam rangka mendukung digitalisasi ekosistem halal logistik. Kolaborasi ini juga bentuk komitmen kedua perusahaan terutama dukung kebijakan wajib sertifikasi halal logistik yang telah jatuh tempo 17 Oktober 2024 lalu.

Pada momen penandatangan MoU antara EasyGO Indonesia dan AHLI dihadiri Dersy Juneiri, Direktur EasyGO Indonesia – Dini Dewi Lestari, Head of Public Relation PT EasyGO Indonesia, Rizki Eri Utomo, Ketua Umum AHLI dan Wynd Rizaldy, Sekretaris Jenderal AHLI.

AHLI merupakan organisasi yang berfokus pada pengembangan logistik halal di Indonesia. Saat ini tengah giat mengkampanyekan logistik halal, sebuah proses penanganan arus bahan atau produk yang sesuai dengan standar halal. Proses ini bertujuan agar bahan atau produk halal bebas dari najis yang dapat mengontaminasi.

“Kami dari AHLI menyambut baik kolaborasi ini dan tentu akan terus mengkampanyekan logistik halal, di mana dalam prosesnya tersebut dibutuhkan traceability untuk memastikan standar halal. Sebab konsumen perlu tahu dari mana saja barang datang, lewat mana saja, pakai trucking mana saja dan mampir gudang mana saja. Itulah yang namanya traceability,” ujar Rizki Eri Utomo, Ketua Umum AHLI.

Ia menambahkan, konsumen perlu memastikan bahwa barang yang dikonsumsi melalui proses kebijakan halal pada proses logistiknya. Mulai dari pergudangan dan pengiriman baik darat, laut maupun udara semuanya harus memiliki kebijakan halal. Sehingga barang yang ditangani terjamin tidak terkontaminasi barang non halal. Ujungnya konsumen merasa aman, bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi 100% halal.

Sebagai informasi, EasyGo GPS berdiri sejak tahun 2006, memiliki layanan dan solusi dengan banyak fitur. Termasuk pelacakan kendaraan secara real-time dengan menggunakan Global Positioning System (GPS), manajemen armada, manajemen driver, manajemen route, delivery order, maintenance control dan lainnya.

EasyGo GPS juga mendukung sistem operasional perusahaan yang memiliki armada kontainer dengan produk E-Seal yang bisa diprogram secara khusus, sesuai kebutuhan perusahaan tersebut. EasyGo GPS berkomitmen dari tahun ke tahun selalu berinovasi memberikan layanan yang terbaik untuk pelanggan.

Maka dari itu, di tahun 2021 EasyGo GPS mulai meluncurkan produk yang dapat digunakan oleh individu. Produk ini akan menjadi jembatan yang mengenalkan teknologi ke masyarakat umum sehingga menghilangkan kesan bahwa GPS hanya memiliki fungsi sadap, lacak dan mematikan.


Sources : TransGo News


Category : Berita
Tags : Berita