Demurrage Adalah: Biaya Penting yang Harus Dipahami dalam Dunia Logistik

Dalam dunia logistik, istilah demurrage sering kali menjadi perhatian utama, terutama bagi perusahaan yang terlibat dalam pengiriman barang melalui jalur laut atau kontainer.
Demurrage adalah biaya yang dikenakan ketika kontainer atau kapal melebihi waktu pemakaian yang diizinkan di pelabuhan.
Meski umum terjadi, banyak perusahaan yang tidak memahami sepenuhnya bagaimana demurrage bekerja, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pembengkakan biaya operasional.
Namun, apa sebenarnya demurrage? Apa bedanya dengan detention? Berapa biaya yang dikenakan, dan bagaimana cara menghitungnya? Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang demurrage agar perusahaan logistik di Indonesia dapat memahami dan mengelolanya dengan lebih baik.
Apa yang Dimaksud dengan Demurrage?
Demurrage adalah biaya yang dikenakan oleh perusahaan pelayaran kepada pengirim atau penerima barang jika kontainer mereka tidak diambil atau dikeluarkan dari pelabuhan dalam jangka waktu tertentu yang disebut free time.
Free time biasanya mencakup waktu beberapa hari yang diberikan untuk memproses barang, termasuk kegiatan bea cukai dan pengangkutan barang ke gudang.
Mengapa Demurrage Penting?
Demurrage adalah salah satu cara untuk mengatur penggunaan fasilitas pelabuhan dan kontainer secara efisien.
Dengan adanya biaya ini, perusahaan pelayaran memastikan bahwa kontainer tidak tertahan terlalu lama, yang dapat menyebabkan kemacetan di pelabuhan dan menghambat pengiriman lainnya.
Contoh Kasus Demurrage
Misalnya, sebuah perusahaan mengimpor bahan baku menggunakan kontainer. Jika mereka tidak dapat mengeluarkan barang dari pelabuhan dalam waktu 3 hari setelah barang tiba (free time), maka mereka akan dikenakan biaya demurrage sebesar $50 per hari untuk setiap kontainer.
Apa Beda Detention dan Demurrage?
Meski sering digunakan secara bergantian, detention dan demurrage memiliki perbedaan yang signifikan:
1. Demurrage
Konteks: Dikenakan ketika kontainer berada di pelabuhan dan belum diambil oleh penerima barang dalam waktu yang diizinkan.
Lokasi: Biaya berlaku selama kontainer berada di pelabuhan atau terminal.
Tujuan: Mendorong pengambilan barang tepat waktu untuk menghindari kemacetan di pelabuhan.
2. Detention
Konteks: Dikenakan ketika kontainer telah diambil dari pelabuhan tetapi tidak dikembalikan ke depot perusahaan pelayaran dalam waktu yang diizinkan.
Lokasi: Biaya berlaku di luar pelabuhan, selama kontainer berada dalam kendali penerima barang.
Tujuan: Memastikan bahwa kontainer dikembalikan tepat waktu agar dapat digunakan kembali untuk pengiriman berikutnya.
Secara sederhana, demurrage terkait dengan waktu pemakaian kontainer di pelabuhan, sedangkan detention berhubungan dengan penggunaan kontainer setelah keluar dari pelabuhan.
Apa Penyebab dari Demurrage?
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perusahaan dikenakan biaya demurrage, di antaranya:
1. Keterlambatan dalam Proses Bea Cukai
Proses bea cukai yang rumit dan memakan waktu sering kali menjadi penyebab utama keterlambatan pengambilan kontainer dari pelabuhan.
2. Kurangnya Perencanaan
Perusahaan yang tidak merencanakan pengangkutan barang dengan baik, seperti tidak menyediakan armada yang siap, dapat menghadapi demurrage.
3. Masalah Dokumen
Dokumen yang tidak lengkap atau tidak sesuai dengan persyaratan bea cukai dapat menyebabkan penundaan pengeluaran barang dari pelabuhan.
4. Kepadatan di Pelabuhan
Kepadatan atau overkapasitas di pelabuhan juga dapat memperlambat proses pengeluaran barang, sehingga waktu pemakaian kontainer melebihi batas.
Biaya Demurrage Berapa?
Biaya demurrage di Indonesia bervariasi tergantung pada perusahaan pelayaran, jenis kontainer, dan kebijakan pelabuhan setempat. Umumnya, biaya ini dihitung per hari dan dapat meningkat jika kontainer melebihi waktu bebas yang ditentukan. Berikut adalah perkiraan biaya demurrage dalam mata uang Rupiah (IDR):
Kontainer 20 Kaki: Mulai dari Rp750.000 hingga Rp1.500.000 per hari.
Kontainer 40 Kaki: Mulai dari Rp1.125.000 hingga Rp2.250.000 per hari.
Perlu diperhatikan bahwa biaya ini dapat meningkat dua kali lipat atau lebih setelah melewati batas waktu tertentu, misalnya setelah hari kelima. Selain itu, beberapa pelabuhan di Indonesia mungkin menawarkan periode bebas biaya (free time) antara 2 hingga 5 hari, tergantung pada kebijakan masing-masing pelabuhan atau perusahaan pelayaran.
Demurrage Dibayar ke Siapa?
Biaya demurrage dibayarkan langsung kepada perusahaan pelayaran yang memiliki kontainer. Perusahaan pelayaran biasanya mengeluarkan tagihan demurrage setelah barang diambil atau ketika batas waktu penggunaan kontainer terlampaui.
Proses Pembayaran
Perusahaan pelayaran mengirimkan invoice kepada pengirim atau penerima barang.
Pembayaran harus dilakukan sebelum barang dikeluarkan dari pelabuhan atau sebelum kontainer dikembalikan.
Bagaimana Cara Menghitung Demurrage?
Menghitung biaya demurrage melibatkan dua komponen utama: durasi waktu yang melebihi free time (waktu bebas) dan tarif per hari. Berikut adalah rumus sederhana untuk menghitung biaya demurrage dalam mata uang Rupiah (IDR):
Rumus:
Demurrage = (Durasi Melebihi Free Time) x (Tarif Per Hari)
Contoh Perhitungan:
Kondisi:
Free time: 3 hari.
Barang diambil: pada hari ke-6.
Tarif demurrage: Rp1.000.000 per hari (untuk kontainer 20 kaki).
Perhitungan:
Durasi melebihi free time:
6 - 3 = 3 hari.Biaya demurrage:
3 hari x Rp1.000.000 = Rp3.000.000.
Total biaya demurrage yang harus dibayarkan adalah Rp3.000.000.
Berapa Lama Free Time Demurrage?
Free time adalah periode waktu yang diberikan oleh perusahaan pelayaran kepada penerima barang untuk mengeluarkan kontainer dari pelabuhan tanpa dikenakan biaya demurrage. Durasi free time bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan pelayaran dan pelabuhan.
Rata-Rata Free Time
Pelabuhan Internasional: 3 hingga 7 hari.
Pelabuhan Domestik: 2 hingga 5 hari.
Faktor yang Mempengaruhi Free Time
Jenis Barang: Barang yang memerlukan pemeriksaan khusus, seperti bahan kimia, mungkin memiliki free time lebih pendek.
Kebijakan Perusahaan Pelayaran: Beberapa perusahaan pelayaran memberikan free time lebih panjang untuk pengiriman volume besar.
EasyGo: Solusi berbasis Platform Transportation Management System untuk Optimasi Rute dan Efisiensi Operasional
EasyGo menghadirkan solusi berbasis platform dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pengelolaan armada dan logistik. Dengan pengalaman lebih dari 18 tahun, EasyGo menjadi mitra strategis perusahaan transportasi dan logistik di Indonesia.
Fitur unggulan EasyGo meliputi:
Route Planner: Mengoptimalkan rute perjalanan dengan menggunakan data real-time, meminimalkan waktu tempuh dan konsumsi bahan bakar.
Pemantauan Real-Time: Memantau armada secara akurat melalui GPS yang terintegrasi dengan notifikasi otomatis untuk mengantisipasi kendala operasional.
Fleet Maintenance System: Mengelola pemeliharaan armada secara otomatis berdasarkan KM, jam operasional, dan jadwal yang telah ditentukan untuk menjaga kendaraan tetap prima.
Customized Development: Memberikan laporan terintegrasi dan analitik berbasis AI untuk meningkatkan visibilitas operasional, mulai dari order management hingga cost control.
Tidak perlu menunggu lagi! Maksimalkan produktivitas bisnis Anda mulai dari manajemen armada hingga penghematan biaya operasional dengan EasyGo. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi dan solusi terbaik bagi bisnis Anda.
EasyGo – Efisiensi di setiap perjalanan!