Apa Itu Risk Appetite dalam Bisnis & Manajemen Logistik?

Risk appetite adalah proses dimana suatu perusahaan melakukan strategi manajemen risiko atas kemungkinan terjadinya kondisi operasional yang buruk karena hal diluar dugaan. Hal ini bertujuan untuk mencapai keadaan prediktif di mana mereka dapat memahami dan bertindak terhadap risiko sebelum terjadi. Sehingga perusahaan memiliki beragam gambaran skenario spesifik atas organisasi mereka dan memahami dampaknya.
Dalam membangun risk appetite adalah sebuah keharusan untuk perusahaan memetakan dan memahami risiko mikro dan makro yang spesifik untuk industri dan model bisnis mereka. Selama pandemi, misalnya, perusahaan tidak memiliki gambaran tentang bagaimana rantai pasokan mereka dapat terpengaruh atau memahami mana saja letak titik-titik kegagalan pusat.
Risk appetite adalah mitigasi risiko yang harus dilakukan untuk secara proaktif berdasarkan data realtime untuk mencapai keadaan prediktif yang sifatnya valid. Untuk itu dibutuhkan berbagai teknologi khusus dalam melakukan manajemen.
Mengapa Melakukan Risk Appetite dalam Bisnis Logistik Penting?
Risk appetite atau tingkat kelayakan risiko adalah konsep penting dalam bisnis logistik karena memiliki dampak langsung pada keberhasilan dan keberlanjutan operasi perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa melakukan risk appetite dalam bisnis logistik sangat penting:
1. Penentuan Batasan Risiko
Risk appetite membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan menetapkan batasan risiko yang dapat diterima. Ini memberikan panduan yang jelas tentang tingkat risiko yang dapat diambil dalam operasi logistik tanpa membahayakan keberlangsungan bisnis.
2. Optimalisasi Keputusan Bisnis
Dengan memiliki pemahaman yang jelas tentang tingkat risiko yang dapat diterima, perusahaan dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat. Ini termasuk keputusan terkait dengan pengadaan, produksi, transportasi, dan manajemen persediaan.
3. Pengelolaan Risiko yang Efektif
Risk appetite memungkinkan perusahaan untuk merancang strategi pengelolaan risiko yang efektif. Ini mencakup identifikasi risiko, evaluasi risiko, dan implementasi langkah-langkah mitigasi yang sesuai.
4. Peningkatan Keandalan Operasi
Dengan meminimalkan risiko yang dapat mengganggu operasi logistik, perusahaan dapat meningkatkan keandalan dan ketepatan waktu pengiriman. Ini membantu mempertahankan kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan.
5. Pengendalian Biaya
Risk appetite membantu perusahaan menghindari risiko yang dapat mengakibatkan biaya tambahan yang tidak diinginkan. Ini dapat menghasilkan penghematan dalam jangka panjang.
6. Kepatuhan dan Reputasi
Dalam bisnis logistik, risiko kepatuhan sangat penting. Melalui risk appetite yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan dan standar industri yang relevan, yang dapat menjaga reputasi mereka.
7. Kesiapan Terhadap Perubahan
Dengan pemahaman yang jelas tentang risiko, perusahaan menjadi lebih siap menghadapi perubahan dalam lingkungan bisnis, seperti perubahan dalam rantai pasokan global, perubahan regulasi, atau peristiwa tak terduga seperti pandemi.
8. Pengambilan Keputusan yang Berbasis Data
Risk appetite memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan berdasarkan data dan analisis yang lebih kuat. Ini membantu mengurangi pengambilan keputusan berdasarkan asumsi atau intuisi semata.
9. Kesinambungan Bisnis
Dengan mengelola risiko dengan baik, perusahaan dapat meningkatkan kesinambungan bisnis mereka dalam jangka panjang, mengurangi potensi kerugian besar, dan meningkatkan stabilitas operasi.
Peran Sistem Manajemen Transportasi dalam Mengelola Risk Appetite
Dalam urusan bisnis yang berhubungan dengan logistik tentu saja membutuhkan strategi pengelolaan data yang terpadu melalui sumber yang valid. Salah satu sumber yang dapat diandalkan dalam membuat risk appetite adalah penggunaan software, ini sangat dibutuhkan untuk mengendalikan tingkat penyimpangan yang kemungkinan bisa terjadi jika manusia yang menyimpulkan data. Untuk itu ada beberapa keunggulan memiliki sistem manajemen transportasi sendiri. Berikut adalah beberapa peran sistem manajemen transportasi dalam mengelola Risk Appetite:
1. Analisa Risiko Terintegrasi
Risiko terintegrasi dalam hal ini membantu kita memberikan data dan informasi dari berbagai sumber seperti pergerakan barang, waktu pengiriman, kondisi jalan, cuaca, dan lainnya. Dengan data yang lebih lengkap dan real-time, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko potensial dengan lebih akurat. Sehingga, ada proses dimana bisnis dapat memperkirakan waktu barang sampai yang lebih akurat hingga kerugian yang akan diterima.
2. Identifikasi Risiko Logistik
TMS dapat membantu dalam mengidentifikasi risiko khusus yang terkait dengan operasi logistik, seperti risiko keterlambatan pengiriman, risiko kerusakan barang, risiko ketidaksesuaian regulasi, dan risiko perubahan harga bahan bakar.
Dengan informasi ini, perusahaan dapat menilai risiko yang paling relevan dengan bisnis mereka. Juga dapat memberikan jaminan tambahan asuransi barang, sehingga konsumen juga dapat mempertimbangkan menggunakannya untuk melindungi barang.
3, Pengukuran Kinerja
TMS memungkinkan perusahaan untuk mengukur kinerja logistik mereka secara terperinci. Ini mencakup metrik seperti waktu pengiriman, efisiensi rute, biaya pengiriman, dan tingkat keandalan. Dengan memantau kinerja ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana risiko mungkin timbul dan berpotensi mengganggu operasi.
4. Pemantauan Real-Time
TMS memberikan visibilitas real-time terhadap operasi logistik, termasuk lokasi kendaraan, status pengiriman, dan kendala yang mungkin terjadi di lapangan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk merespon dengan cepat terhadap risiko yang muncul dan mengambil tindakan mitigasi. Misalnya, dari segi rute tercepat atau rute yang sedang mendapat halangan.
5. Optimasi Rute & Pengiriman
Aplikasi Transportation Management System seperti TMS EasyGo ini bisa membantu mengoptimalkan rute pengiriman dan alokasi sumber daya. Dengan mengurangi jarak tempuh dan biaya, perusahaan dapat mengurangi risiko yang terkait dengan biaya operasional yang tinggi.
TMS dapat digunakan sebagai alat perencanaan krisis dengan menyediakan skenario alternatif dan rencana darurat jika terjadi insiden atau gangguan dalam rantai pasokan. Hal ini membantu perusahaan untuk tetap siap menghadapi risiko yang tak terduga. Aplikasi berbasis teknologi seperti TMS juga dapat membantu dalam menerapkan standar operasional yang konsisten dalam manajemen risiko. Ini membantu dalam memastikan bahwa seluruh organisasi yang terlibat didalamnya memahami dan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan untuk mengelola risiko.
Manfaat Signifikan dari Mengadopsi EasyGO TMS dalam Risk Appetite
Dalam era digital saat ini, kecepatan dan akurasi dalam pengiriman barang adalah kunci keberhasilan bisnis. Teknologi modern seperti EasyGo adalah Sistem Manajemen Transportasi (TMS) yang telah terbukti mampu mengoptimalkan proses logistik, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan pengiriman barang. Namun, kita juga tidak dapat menghindari adanya beberapa perencanaan resiko yang perlu dipersiapkan.
Perusahaan yang telah menerapkan penggunaan aplikasi TMS sistem tentu mendapati operasi logistik mereka lebih terstruktur, dapat diprediksi, dan akhir yang menguntungkan. Berikut adalah beberapa manfaat implementasi EasyGo TMS dalam estimasi pengiriman barang:
Peningkatan Efisiensi Operasional
Manajemen armada dengan EasyGo TMS bisa membantu otomatisasi proses logistik yang berulang-ulang, memungkinkan tim untuk fokus pada tugas-tugas kritis lainnya. Dengan adanya pelaporan dashboard operasional, ini sangat membantu kita dalam mengatur berbagai sistem yang dapat dimaksimalkan. Misal dari sisi armada, rute hingga waktu keberangkatan hingga berbagai halangan yang akan diterima dalam prosesnya. EasyGo TMS juga menyediakan data real-time dan analitik yang membantu dalam membuat estimasi pengiriman yang lebih akurat. Sehingga, dengan adanya estimasi keterlambatan pengiriman yang jelas.
Reduksi Biaya & Capai Kepuasan Pelanggan
Melalui rute pengiriman yang optimal dan pengelolaan inventaris yang lebih baik, TMS dapat membantu mengurangi biaya operasional. Dengan pengiriman yang tepat waktu dan komunikasi yang transparan, TMS membantu meningkatkan kepuasan pelanggan.
Semua dapat dianggarkan secara optimal dengan bantuan EasyGo TMS, Anda juga dapat berkonsultasi mengenai jenis bantuan bisnis logistik hingga manajemen aplikasi yang tepat. EasyGo TMS mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk identifikasi area perbaikan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Aplikasi EasyGo berbasis AI dan didukung oleh teknologi terupdate dengan perpaduan teknologi Global Positioning System (GPS) dan dikombinasikan dengan Global System for Mobile Communication (GSM). Sehingga, Anda juga bisa mengetahui informasi aktivitas kendaraan yang kemudian dapat disesuaikan dengan ketersediaan budget & kebutuhan operasional.Ekosistem Terpadu
Adanya beberapa pihak terkait dalam aplikasi sangat membantu menghubungkan kebutuhan regulasi hingga pergudangan. Salah satu ekosistem terpadu yang dapat dimanfaatkan yaitu: Connected Ecosystem ke Goverment & Cargo Owner Platform NLE, Kemenhub, CIESA 4.0 Beacukai, KLH, Unilever, DHL, BIOFARMA, dll
Untuk perusahaan yang serius ingin meningkatkan proses logistiknya, saatnya untuk mempertimbangkan implementasi solusi dengan EasyGo Sistem Manajemen Transportasi (TMS). Hadirkan revolusi digital dalam proses pengiriman barang Anda, dan rasakan manfaatnya dalam efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan! Implementasikan TMS dan jadilah pemimpin industri dalam efisiensi dalam industri Anda! Hubungi dan konsultasi dengan tim EasyGo sekarang!